BELAJAR MENCINTAI DIRI SENDIRI LEWAT FILM 500 DAYS OF SUMMER

"Just because she likes the same bizzaro crap you do doesn't mean she's your soul mate."

Hai, kembali lagi mengisi blog ini, setelah sekian lama ga nulis. Maaf, yang masih seliweran baca di blog ini (walaupun kurasa engga ada, hehe) akhirnya ada konten baru. Yeee, kali ini aku niatkan untuk nulis lagi karena ini merupakan salah satu tugas ospek ku, hehe. Namun, dengan senang hati tentu aku kerjaan karena saya suka menulis. Karena saya suak menulis dan film maka dari itu saya akan membedah tema yang harus ditulis dengan menggunakan salah satu film favoritku. Tema dari tulisan yang disodorkan adalah mencintai diri sendiri.

Mencintai diri sendiri atau Bahasa kerennya loving yourself. Banyak dari kita tidak paham secara sadar atau tidak sadar masih belum mencintai diri kita sendiri. Kita terlalu menyibukkan diri dengan menyenangkan orang lain tanpa melihat kebutuhan kita sendiri. Bagaimana kita bisa mencintai diri kita sendiri? Nah, berhubung ini blog film, mari kita bedah menggunakan film 500 Days of Summer.

Bagi yang sudah nonton film 500 Days of Summer, tentu kita akan dibuat simpatik oleh tokoh Tom Hansen yang sedang mengalami patah hati. How can Tom move on from Summer? Di pertengahan hingga akhir kita diberi konklusi apik dari film ini. Bagaimana Tom harus bisa move on dari Summer. Ya, mencintai diri sendiri. 

1      Beri Kesempatan Diri untuk Beristirahat

Bisa dilihat walaupun sudah putus, Tom masih ngarep dengan Summer. Itu membuat lelah bukan, mengejar orang yang notabene sudah tidak mau berkomunikasi denganmu lagi. Kita harus bisa mengatur waktu dan memahami kapan kita harus bisa berhenti, istirahat. Kita harus bisa memahami situasi. Bukankah mencintai diri sendiri untuk membuat kita tidak merasa Lelah baik secara fisik maupun mental?

2.      Belajar dari kesalahan

Tom tentunya awalnya sudah blunder saat pertama kali berkomunikasi dengan Summer.

“what happens if you fall in love?”

“well, you don’t believe that, do you”

Mulai dari jawaban tersebut. Tentunya baik adanya, tidak di-pepet, dong, Summer-nya. SO,  malah keterusan dan apa yang terjadi? Ya, Tom malah sakit sendiri. Ditambah lagi, disaat menjalin hubungan (yang menurut Tom) serius. Summer masih memberi kode bahwa hubungan ini tidak serius. Tom tidak punya hak, dong, untuk marah ke Tom why they broke up. Mulai, deh, jika kita semisal punya hubungan seperti ini, well, a little bit toxic. Sebaiknya untuk selanjutnya, kita bisa belajar dari kesalahan yang telah kita buat. 

3.          Menerima Kenyataan

Mawas diri diri itu penting. Putus, ya udah, putus. Temukan kegiatan baru jangan mengejar kembali. Tom diawal film masih tetap kukuh untuk mendekati kembali Summer, tapi malah membuat Tom menjadi kelelahan. Semua hal yang menurutmu memiliki kesamaan dengan dirimu bukan suatu hal yang bisa menjadi pengangan atau jaminan sebuah hubungan itu langgeng. Sebagai individu, sebaiknya kita bisa melihat the thruth  atau kenyataan dari hidup ini, jangan berharap yang muluk-muluk. Hargai apa yang telah kita capai, hargai apa yang kita telah terima dan punya.

4.          Lakukan hal lain yang bisa kamu eksplor

Di penghujung mau akhir film, kita disuguhkan adegan dimana Tom mulai mnyadari hubungannya telah usai dan siap menerima kenyataan. Lalu, apa yang dia lakukan? Hal patah hati tersebut memotivasi Tom untuk menekuni hobi dan bakatnya di bidang arsitektur. Disitu dia mulai membentuk rencana-rencana ke depan dalam hidupnya. Di diri kita sendiri misal, kita bisa membuat  kegiatan baru, kembalikan hobimu yang sepertinya telah lama terbengkalai. Lakukan to do list yang belum kamu selesaikan. Pergilah ke tempat-tempat yang belum pernah kamu datangi. Disitu, kita bisa semakin bisa melupakan sedikit demi sedikit. Rancang rencana besar masa depanmu. Pampang itu jelas di dalam kamarmu dan pikiranmu. Buatlah tekad itu berarti.

Nah, begitu, guys. Semoga yang aku tulis ini bisa bermanfaat untuk kalian yang telah membaca blog ini. Oh, iya, ini masih masa pandemi, kan. Stay safe everyone! Danke.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Life of Brian (1979)

A Quiet Place (2018)